Saat ini,
para penggiat lingkungan hidup di negara bagian tersebut tengah
mempersiapkan musim melahirkan kelelawar, dan mulai membuka pendaftaran
orang tua asuh bagi kelelawar jenis ‘flying fox.’
Meskipun
kelelawar terkadang dianggap hama pembawa penyakit, lebih dari 60 orang
sudah berkumpul di sebuah ruang kelas di Brisbane bagian barat hari
Minggu (29/9/2013) dengan harapan bisa menjadi pengasuh kelelawar
terakreditasi.
Salah satu kelelawar terlantar adalah Evie, yang
diselamatkan setelah ibunya tewas akibat kawat berduri dan hanya
bertahan hidup cukup lama untuk melahirkan Evie.
Anne Morrison
telah merawat dua flying fox terlantar. “[Mengasuh kelelawar]
benar-benar memuaskan dan menyenangkan,” katanya, “Semuanya ingin
membantu possum dan koala dan [hewan-hewan] yang lucu, tapi kelelawar
juga penting dan sepertinya tidak ada yang peduli akan kesejahteraan
mereka.”
Louise Saunders dari Bat Conservation and Rescue
Queensland (BCRQ) menyatakan bahwa kasus Evie hanya satu dari sekian
banyak yang terjadi pada anak-anak kelelawar terlantar.
BCRQ
kemungkinan akan menyelamatkan sejumlah besar anak-anak kelelawar
terlantar dari bulan Oktober hingga Desember, sewaktu mamalia bersayap
ini melahirkan.
Sebelum boleh merawat kelelawar, para pengasuh
harus divaksinasi agar tidak terkena lyssavirus, sebuah penyakit mirip
rabies yang telah menewaskan tiga orang sejak diidentifikasi di
Australia.
Menurut Saunders, bila seseorang menemukan kelelawar
terluka, maka harus menelepon pihak berwenang bidang lingkungan hidup
setempat dan tidak menyentuh kelelawar tersebut.
BCRQ menjalankan hotline penyelamatan kelelawar dengan nomor telepon 0488228134
Sumber
http://www.radioaustralia.net.au
0 komentar:
Posting Komentar