Senin, 30 September 2013

Mengunjungi Pasar Terapung Moderen di Banjarmasin

 
 13805233431862941329

Menyebut Banjarmasin Kalimantan Selatan pasti mengingat pasar terapung yang menjadi pusat bisnis bagi masyarakat pedalaman disana. Kini pasar terapung tidak hanya menjadi ajang bisnis, lebih dari itu telah menjadi sebuah budaya unik yang mendapat perhatian seantero Nusantara bahkan Nusantara.
Aku sendiri telah dua kali menyambangi kota ini yakni tahun 2002 dan september 2013 ini, kehadiran disana untuk mengikuti ajang Pekan Olah Raga Nasional (Porwanas). Dan dua kali menginjakan kaki disana akupun tak lupa mengunjungi pasar tradisional diatas air tersebut.

1380523285644193540
Menjual Bibit Cabe

Bedanya kalau dulu pasar terapung berada jauh dipedalaman yakni Muara Kuin dan Lokbaintan yang harus ditempuh dengan kendaraan kemudian dilanjutkan dengan naik klotok, semacam perahu kecil untuk mencapainya.
Kini pasar terapung sudah ada ditengah kota tepatnya dijalan Piere Tendean yang berlokasi di Siring sungai Martapura atau didekat kantor Gubernur Kalsel dan Mesjid Raya Banjarmasin. Aktifitas pasar terapung moderen ini hanya berlangsung hari minggu dengan efektitas mulai subuh hingga pukul 10.00 wita.
Kehadiran pasar terapung ditengah kota ini adalah upaya pemerintah kota Banjarmasin untuk melestarikan kebudayaan pasar terapung yang dapat dijangkau masyarakat.  Menurut Wakil Wali Kota Banjarmasin H Muhidin pasar terapung dalam kota dihajatkan untuk menggerakan ekonomi masyarakat sekaligus sebagai pelestarian budaya.
Diakuinya keberadaan pasar terapung dalam kota tidak pula mematikan pasar terapung tradisional yang lebih dulu ada seperti  Muara Kuin dan Lokbaintan. Dua lokasi yang berlokasi diluar kota itu tetap menjalani aktifitas seperti biasa malah ditingkatkan lagi. ”Makanya pasar terapung dalam kota hanya berlangsung hari minggu saja,” terangnya.

1380523195135538523
Subuh di Pasar Terapung

Diakui pula awalnya tidak mudah menggiring pelaku pasar terapung untuk bergeser kedalam kota, memotivasi mereka pemerintah Kota Banjarmasin bersedia memberikan subsidi kepada mereka yang bersedia berjualan hanya untuk hari minggu saja.
Keberadaan pasar terapung dalam kota memang belum genap setahun, tetapi perhatian publik kearena itu cukup luar biasa besarnya. Buktinya setiap minggu pagi ribuan masyarakat berbondong-bondong mendatangi lokasi tersebut.
Yang berjualanpun tidak hanya lewat klotok (perahu) tetapi didaratan bertebaran pedagang kali lima (PKL) yang menjajakan daganganya disepanjang bantaran sungai tersebut. Jenis jualanpun beraneka macam, mulai dari buahan-buahan, sayur-sayuran.
Tidak itu saja penjual makanan instan juga bermunculan, seperti soto, nasi, kopi dan semacamnya. Intinya Kota Banjarmasin telah berhasil membaca peluang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta melestarikan budaya yang terunik di dunia.

1380523389877679095
Ribuang pengunjung berdatang setiap minggu




Sumber
http://ekonomi.kompasiana.com

0 komentar:

Posting Komentar

lazada indonesia