Kamis, 26 September 2013

Dua Pilot Maskapai Inggris Tidur Bersamaan dalam Penerbangan


Sebuah laporan mengungkapkan, dua orang pilot yang menerbangkan sebuah pesawat Airbus berpenumpang 325 orang tertidur di kokpit dan membiarkan pesawat besar itu terbang menggunakan sistem pilot otomatis tanpa pengawasan.

Dalam laporan ke Otoritas Penerbangan Sipil Inggris (CAA) salah satu pilot itu mengakui mereka tertidur karena setelah terbang selama dua malam, mereka hanya tidur sekitar lima jam sebelum kembali bertugas.

Rincian insiden yang terjadi bulan lalu itu, tepatnya pada 13 Agustus 2013, muncul di saat organisasi pilot Inggris mengusulkan adanya perubahan jadwal penerbangan di Eropa.

"Ini adalah sebuah insiden serius. Saya kira ada pelajaran yang bisa didapat dari insiden ini. Kami sedang sebarkan informasi ini ke semua maskapai," kata seorang juru bicara CAA.

CAA menjelaskan, kedua pilot itu -hanya disebutkan bekerja untuk sebuah maskapai berbasis di Inggris- awalnya sepakat untuk bergantian tidur dalam perjalanan itu.

Namun, pilot sudah menggunakan sistem terbang otomatis sebelum dia tertidur.

Di tengah perjalanan, salah seorang pilot terbangun dan menyadari mereka berdua telah tertidur di saat yang bersamaan dan tidak mengetahui berapa lama pesawat itu terbang tanpa diawasi.

Kedua pilot kemudian secara sukarela melaporkan insiden itu ke CAA, yang merahasiakan nama kedua pilot itu untuk mendorong adanya "whistleblower" lain untuk berbicara.

Laporan CAA mengatakan, kru penerbangan itu menderita apa yang disebut gejala "kelelahan akut".

"Kami akan mempelajari insiden ini dan memastikan situasi ini tak akan berulang di masa depan," kata CAA. 


Sumber
news.com.au

0 komentar:

Posting Komentar

lazada indonesia