Jakarta - Pada
tanggal 2 Oktober 2013 mendatang, kekayaan batik nusantara Indonesia
memasuki usia 4 tahun atas pengakuan resmi dari UNESCO sebagai bagian
dari Intagible Cultural Heritage of Humanity. Selama empat tahun itu
pulalah batik menjadi lebih mendunia dan banyak dipakai oleh masyarakat
Indonesia dalam berbagai aktivitasnya.
Saat ini masyarakat memakai batik dalam berbagai kesempatan. Selama itu pulalah produksi batik di Indonesia mulai meningkat dan berkembang. “Baiknya memasuki tahun keempat ini harusnya naik ke stage lainnya,” kata Era Soekamto.
Saat ini masyarakat memakai batik dalam berbagai kesempatan. Selama itu pulalah produksi batik di Indonesia mulai meningkat dan berkembang. “Baiknya memasuki tahun keempat ini harusnya naik ke stage lainnya,” kata Era Soekamto.
Direktur Pengembangan Bisnis dan Pemasaran batik Iwan Tirta ini
ditemui Tempo di Gallery Iwan Tirta, Jl. Wijaya 13 Kebayoran Baru, pada
Sabtu 28 September 2013.
Stage lainnya yang dimaksud wanita yang biasa disapa Era ini adalah sisi lain dari batik itu sendiri. Menurutnya, selama ini orang terpaku memandang batik pada persoalan teknik.
Stage lainnya yang dimaksud wanita yang biasa disapa Era ini adalah sisi lain dari batik itu sendiri. Menurutnya, selama ini orang terpaku memandang batik pada persoalan teknik.
“Kenapa kita bisa di klaim oleh pihak lain? Karena banyak negara
memang punya batik, Jepang punya batik, India, Malaysia,” kata Era.
Dia menyoroti persoalan teknik pembuatan batik di beberapa negara yang menurutnya cenderung mirip.
“Ada yang pakai gebok pisang, kayu, besi, memang teknik membatik jaman dulu seperti itu. Tapi canting itu asli Indonesia.”
Era menjelaskan, batik sendiri memiliki dua mata sisi, pertama soal teknik yang kedua makna di balik motif.
Era menjelaskan, batik sendiri memiliki dua mata sisi, pertama soal teknik yang kedua makna di balik motif.
Makna dibalik motif dan sejarah batik inilah yang digarisbawahi Era sangat perlu disebarluaskan. Sehingga orang ketika memakai batik mengerti dan tahu alasan mengapa ia memakai batik bermotif tersebut.
Sumber
http://www.tempo.co
0 komentar:
Posting Komentar