Setiap musim haji tiba dan saat kloter terakhir
telah diberangkatkan, selalu saja ada kisah sedih tercecer, dari bakal
calon jamaah haji yang urung berangkat karena ternyata mereka ditipu
biro perjalanan haji tempatnya mendaftar. Tahun lalu, salah satu yang
ramai jadi pemberitaan media adalah gagalnya kedua orang tua artis Ayu
Ting Ting pergi ke tanah suci, meski sudah tiba di bandara dan ternyata
biro perjalanan haji yang mereka ikuti tak bertanggungjawab. Tahun ini
memang belum ada berita tentang kejadian serupa, sebab umumnya para
korban ini baru tahu bahwa mereka tak bisa berangkat justru ketika
puncak ibadah haji sudah kurang sepekan, dimana bandara King Abdul Azis
sudah ditutup untuk semua penerbangan dari negara manapun yang membawa
jamaah haji.
Kenapa kasus-kasus penipuan oleh biro
perjalanan haji abal-abal itu bisa terjadi? Korbannya pun bukan hanya
mereka yang awam (dari daerah dan kurang paham tentang perjalanan ke
luar negeri) bahkan terkadang mereka yang cukup berpendidikan dan
tinggal di kota pun bisa jadi korban. Ini terjadi karena pandainya
pelaku – yang berkedok pemilik/penyelenggaran perjalanan haji –
meyakinkan para korbannya dengan tipuan-tipuan yang seolah asli.
Umumnya, biro perjalanan itu mengiklankan diri
lewat internet yang informasinya dipasang melalui media cetak (koran
atau majalah/tabloid) atau dengan memasang spanduk di jalan-jalan.
Alamat yang dicantumkan pun alamat web, yang nota bene adalah alamat di
dunia maya. Sedangkan alamat kantor biasanya fiktif, bisa jadi alamat
itu benar ada, namun setelah didatangi bukan kantor biro perjalanan yang
dimaksud. Nomor telepon kantor pun digunakan nomor ponsel pra bayar
atau nomor telepon CDMA.
Karena itu, sebelum memutuskan untuk mendaftar, ada baiknya peminat melakukan cek dan ricek antara lain :
1. Setelah mendapatkan alamat web dan nomor telepon, pastikan bahwa telepon itu memang benar fixed phone
ataukah CDMA. Meski sama-sama mencantumkan nomor kode area (kode
wilayah kota terkait) tapi biasanya jumlah digit nomor telepon CDMA
lebih banyak dibanding jumlah digit fixed phone. Yang paling
mudah dan akurat adalah melakukan pengecekan ke Telkom dengan
menghubungi nomor informasi, sekedar untuk menanyakan apakah nomor
tersebut nomor fixed phone ataukah nomor CDMA, atau jika
tercantum alamat kantor, tanyakan kepada bagian informasi 108, berapa
nomor telepon dari alamat tersebut. Jika tak sesuai, maka anda layak
untuk waspada.
2. Jika terdapat
alamat kantor lengkap, pastikan anda berkunjung ke kantor tersebut
sebelum memastikan mendaftar. Dengan mendatangi kantor biro perjalanan,
anda bisa memastikan apakah itu benar-benar kantor – meski hanya menyewa
ruko – ataukah rumah tinggal yang bagian depannya disulap seolah-olah
kantor. Anda bisa perhatikan interior ruangan untuk memastikan itu
memang kesehariannya dijadikan kantor. Anda bisa melihat sendiri berapa
pegawai yang bertugas dan adakah pelanggan lain yang datang ke kantor
itu. Sebuah kantor biro perjalanan yang tidak abal-abal pasti akan
menyewa tempat permanen, mempekerjakan lebih dari 1 orang karyawan,
ruangannya dipenuhi dengan foto dokumentasi perjalanan haji dan umroh
yang pernah mereka selenggarakan, memajang sertifikat dan ijin-ijin
operasional, menyediakan brosur-brosur untuk berbagai programnya.
Biasanya, biro perjalanan yangbaik juga tak pernah sepi dari kunjungan
dan telepon calon konsumen.
Biro perjalanan haji abal-abal,
umumnya merekrut calon korbannya dari mereka yang tidak berdomisili di
kota yang sama. Kenapa begitu? Karena dengan merekrut korban dari kota
lain, kemungkinan ketahuan bahwa alamat kantor palsu dan teleponnya CDMA
akan lebih kecil.
3. Pastikan anda
mempelajari detil program perjalanan umroh dan haji yang ditawarkan,
fasilitas apa yang diberikan dibandingkan biaya yang harus dibayar,
serta apa saja yang harus ditanggung konsumen di luar biaya resmi yang
disetorkan. Jika ada yang belum jelas, anda perlu tanyakan pada petugas
yang ada. Ini lebih baik ketimbang hanya berkonsultasi via email atau
web.
4. Selanjutnya, jika
memang berminat dan sudah yakin akan mendaftar, mintalah formulir asli
untuk diisi, ini lebih meyakinkan daripada sekedar mendownload formulir
di internet dan menscan-nya kembali untuk dikirim. Sebab, semua
persyaratan untuk kelengkapan dokumen haji dan umroh memang sejatinya
harus asli.
5. Untuk
melakukan pembayaran – baik uang muka maupun pelunasan – upayakan
melakukannya secara tunai di kantor biro perjalanan tersebut, minta
kwitansi resmi yang dilengkapi stempel biro perjalanan itu dan tanda
tangan serta tanggal terima dari petugas penerima, tentu saja harus di
atas materai. Bila perlu anda bisa membawa keluarga/teman untuk memotret
saat melakukan transaksi. Jika terpaksa melakukan pembayaran melalui
transfer bank, pastikan bahwa rekening penerima transfer bukan atas nama
pribadi namun atas nama biro perjalanan tersebut. Setelah itu, segera
bawa bukti transfer ke kantor biro perjalanan dan mintalah tanda terima
berupa kwitansi. Biro perjalanan yang sudah ternama biasanya memiliki
kwitansi sendiri yang tertera identitas lembaga/yayasan, bukan kwitansi
kosongan yang bisa dibeli di toko buku.
6. Waspadai jika
ada yang mengiming-imingi sanggup memberangkatkan haji non kuota. Sebab
haji non kuota ini pada dasarnya hanyalah jamaah haji tertentu yang
secara khusus diundang oleh Pemerintah Arab Saudi. Biasanya pejabat
negara atau tokoh yang dianggap berjasa atau memiliki peran dalam
hubungan baik dengan Arab Saudi atu komunitas Muslim dunia.
7. Haji non kuota
biasanya ditawarkan kepada calon korban dengan cara mengiming-imingi
paspor dari Malaysia, Brunei atau negara lain, dengan dalih di negara
tersebut paspor sudah terlanjur diproses dan visa sudah ada. Peminat
yang sudah “ngebet” pergi haji, biasanya kurang berpikri panjang dan mau
saja berangkat dengan cara ini.
8. Untuk calon
korban yang masih muda usia, biasanya ditawarkan berangkat dengan visa
bekerja. Misalnya pura-pura akan bekerja sebagai tenaga medis di sebuah
rumah sakit selama 3 bulan. Batasan usianya sampai 45 tahun, karena itu
iming-iming semacam ini tak diberikan pada calon jamaah yang berusia
lanjut.
9. Untuk
meyakinkan para calon korbannya, biro perjalanan abal-abal tak
segan-segan mencetak tiket perjalanan pp abal-abal. Caranya dengan
memalsukan tiket perjalanan asli dari maskapai penerbangan, hanya
tinggal diganti nama dan tanggal keberangkatan, cukup dengan teknik
komputer yang tak terlalu rumit. Mereka sudah punya file-nya tinggal
mengganti saja bagian yang perlu diganti, lalu mengirimkannya ke alamat
email korbannya. Dengan demikian korban sangat yakin bakal berangkat
karena sudah memegang tiket perjalanan. Itu sebabnya kebanyakan mereka
tahunya setelah terlantar di bandara dan maskapai penerbangan dimaksud
menolak menerbangkan mereka – atau bahkan tak ada jadwal penerbangan ke
Jeddah pada tanggal tersebut karena sudah ditutup – karena tiket itu
palsu. Karenanya, keaslian tiket perjalanan online perlu di cek ke
maskapai terkait. Umumnya biro perjalanan haji abal-abal menggunakan
maskapai asing (bukan Garuda Indonesia), sehingga sulit mengeceknya.
Perlu juga diwaspadai kalau ada biro perjalanan
yang mematok tarif jauh di atas tarif ONH Plus pada umumnya. Tahun
lalu, saya sempat mendengarkan acara dialog dengan Anggito Abimanyu,
saat itu rata-rata perjalanan haji plus biayanya berkisar Rp. 70 – 75
juta rupiah (tergantung fasilitas yang ditawarkan), maka jika ada yang
mematok harga sampai Rp. 100 juta bahkan lebih, biasanya yang 30 jutaan
itu digunakan untuk “membeli” kuota. Langkah ini sangat gambling,
bisa jadi biro perjalanan berhasil mendapatkan kuota lebih dari biro
perjalanan lain (karena ada pembatalan dll), tapi bisa juga gagal,
sehingga bakal calon jamaahh urung berangkat karena tak dapat tempat.
Yang lebih parah lagi ada yang berani menawarkan sampai 2x lipat bahkan
lebih dari tarif ONH Plus yang wajar. Biasanya yang berlebihan mahalnya
ini justru penipuan.
Itulah beberapa hal yang perlu dicermati agar
tak tertipu. Sudah uang puluhan bahkan ratusan juta melayang, niat
menjadi tamu Allah pun tak kesampaian. Perlu diketahui, antrian
keberangkatan haji biasa saat ini sudah mencapai 10 tahun bahkan lebih
di daerah-daerah tertentu yang animo masyarakatnya untuk berhaji sangat
tinggi. Apalagi dengan adanya pengurangan kuota sebesar 20% sampai 3
tahun ke depan karena adanya renovasi besar-besaran Masjidil Haram, maka
antrian makin panjang. Sedangkan antrian pada biro perjalanan haji
khusus alias ONH Plus saat ini sudah mencapai 5 tahunan, kata Anggito
Abimanyu. Jadi.., kalau ada biro perjalanan haji plus yang berani
menjamin anda bisa berangkat tahun depan asalkan mau membayar 2x lipat,
sebaiknya jangan dipercaya. Demikian sekilas info, semoga bermanfaat.
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar