TBNH sering
kita dengar bahkan kita tonton di acara stasiun televisi swasta yaitu
Tukang Bubur Naik Haji yang ditayangkan selama 3 jam, yang dibintangi
oleh Mat Solar (H.sulam) sebagai pemeran utama, Citra Kirana, Andy
Arsyil Rahman dan masih banyak aktor dan aktris lainnya. Tapi TBNH yang
satu ini berbeda dengan yang ada di televisi, tidak ada Mat Solar
sebagai pemeran utama atau pemeran-pemeran TBNH (Tukang Bubur Naik Haji)
lainnya. TBNH yang ini adalah Tukang Becak Naik Haji. Ya, Rukun Islam
yang ke-5 ini tidak semua orang yang bisa bahkan Naik Haji memang tidak
murah, asal punya kemauan dan kerja keras apapun bisa terwujud.
Terbukti, Abdullah seorang tukang becak warga Dusun Klanceng, Desa Ajung, Kecamatan Ajung, Jember, Jawa Timur,akan berangkat Haji tahun ini. Menjadi tukang becak bukan membuat pak Abdullah menjadi malas bekerja dan gengsi, Tidak semua sosok penarik becak berada dibawah garis kemiskinan dan kumuh.
terbukti selama 26 tahun tekad nya untuk bisa ke tanah suci sejak tahun
1987 memulai pak Abdullah berhasil menabung untuk berangkat Haji.
Dengan penghasilan yang tidak menentu dan terkadang sehari mendapatkan
uang Rp 15.000- 20.000. penghasilan yang didapat pak Abdullah itu dari
Becak yang selalu menemaninya bekerja. Ayah
tiga orang anak ini tidak setiap hari menabung, kadang tiga hari sekali
ia bisa menabung itupun jika mendapatkan penghasilan, kadang jika ia
tidak menarik becak ia baru bisa satu minggu untuk menabung. Pak
Abdullah mengaku sudah lama ia menarik becak, sejak remaja bahkan
sebelum lulus SD ia sudah belajar mengayuh becak untuk membantu kedua
orangtuanya. Niat Abdullah didengar oleh Allah s.w.t untuk menunaikan
ibadah haji, ia mendaftar tahun 2009 untuk pemberangkatan haji dikantor
kementrian agama Jember dengan uang Rp 25 juta.
Abdullah
(65), Warga Dusun Klanceng Desa Ajung Kecamatan Ajung Jember, Jawa
Timur, yang berprofesi sebagai tukang becak, akan berangkat haji tahun
ini. | KOMPAS.com/ Ahmad Winarno
“Setiap hari,
biasanya saya dapat Rp 15.000-20.000,” kata Abdullah. Namun, pada 7
Oktober 2013, dia akan menjadi salah satu calon jemaah haji yang
bertolak ke Tanah Suci. Dia berangkat dengan kelompok penerbangan 62
Jember.
Bukan karena mendapat
durian runtuh, Abdullah dapat berangkat ke Mekkah. Dia sudah memulai
tekad bisa berhaji sejak 1987. Selama 26 tahun ini, dia tekun menabung.
“Saya kalau nabung tidak
setiap hari, kadang tiga hari (sekali), bahkan jika tidak ada yang sisa
menarik becak, saya baru satu minggu menabung. Itu pun sekali menabung
saya hanya Rp 25.000,” ujar Pak Abdullah saat ditemui Media Kompas
dirumahnya www.kompas.com
Meski sudah
mendaftar berangkat haji Pak Abdullah tetap menabung, karena ongkos naik
haji masih kurang. Setiap hari juga seperti biasa pak Abdullah tetap
mengayuh sepeda untuk menenarik penumpang-penumpangnya. Tak hanya
menarik becak, pak Abdullah juga membantu membawa barang-barang yang
dibeli dari sebuah toko.
Awalnya pak
Abdullah ingin berhaji bersama istrinya, tetapi Allah berkehendak lain,
sang istri wafat sebelum berangkat haji terwujud, kini pada tanggal 7
oktober 2013 dia menjadi calon jemaah haji yang berangkat ke Tanah Suci
pada tahun ini. Betapa bahagianya anak-anak dan keluarga lainnya yang
melihat salah satu dari keluarganya bisa berangkat haji, Tak hanya
keluarga yang bahagia akan keberangkatan pak Abdullah, tetapi
rekan-rekan sesama penarik becak juga merasa bahagia dan kagum.
Orang-orang yang dulu sempat meremehkan pekerjaannya kini memberi salut
dan menjadikan semangat pak Abdullah menjadi teladan.
Semangat pak abdullah ini lah yang seharusnya menjadikan kita untuk lebih menghargai uang.
sumber
kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar