Krisis ekonomi yang
melanda Eropa, khususnya Spanyol, menyebabkan naiknya angka pengangguran
di kalangan kaum muda. Salah satu kisah yang menggambarkan sulitnya
'the lost generation' Spanyol mencari pekerjaan datang dari Benjamin
Serra Bosch.
Pria berusia 25 tahun asal Valencia ini memegang dua gelar sarjana dan satu master. Namun, dia harus jauh-jauh pergi ke London untuk mencari pekerjaan. Rupanya, pekerjaan yang dia temukan di negeri asing pun tak seindah bayangannya, yaitu pembersih toilet atau WC.
Dia kemudian menumpahkan kekesalannya di situs jejaring Facebook dan Twitter dengan kata-kata kasar. Dia kesal karena tidak bisa menemukan pekerjaan layak di negaranya sendiri. "Sekarang saya harus membersihkan s*** (kotoran) di negara lain," tulisnya di dunia maya.
Sejak Mei lalu, pemuda yang disapa Serra itu mengaku bekerja di sebuah kafe kenamaan di London. "Setelah lima bulan bekerja di sana, hari ini untuk pertama kali, saya melihatnya bersih. Saya membersihkan toilet. Well, saya juga membuat kopi, membersihkan meja, dan mencuci gelas," sambung Bosch.
Meski demikian, Serra mengaku tak malu dengan pekerjaannya itu, meskipun dia adalah lulusan sarjana jurnalistik dan periklanan dari CEU Cardenal Herrera University di Valencia dan sarjana hubungan masyarakat dari IEBS Business School. Dia pun memegang gelar master untuk manajemen komunitas.
Pria berusia 25 tahun asal Valencia ini memegang dua gelar sarjana dan satu master. Namun, dia harus jauh-jauh pergi ke London untuk mencari pekerjaan. Rupanya, pekerjaan yang dia temukan di negeri asing pun tak seindah bayangannya, yaitu pembersih toilet atau WC.
Dia kemudian menumpahkan kekesalannya di situs jejaring Facebook dan Twitter dengan kata-kata kasar. Dia kesal karena tidak bisa menemukan pekerjaan layak di negaranya sendiri. "Sekarang saya harus membersihkan s*** (kotoran) di negara lain," tulisnya di dunia maya.
Sejak Mei lalu, pemuda yang disapa Serra itu mengaku bekerja di sebuah kafe kenamaan di London. "Setelah lima bulan bekerja di sana, hari ini untuk pertama kali, saya melihatnya bersih. Saya membersihkan toilet. Well, saya juga membuat kopi, membersihkan meja, dan mencuci gelas," sambung Bosch.
Meski demikian, Serra mengaku tak malu dengan pekerjaannya itu, meskipun dia adalah lulusan sarjana jurnalistik dan periklanan dari CEU Cardenal Herrera University di Valencia dan sarjana hubungan masyarakat dari IEBS Business School. Dia pun memegang gelar master untuk manajemen komunitas.
"Membersihkan adalah
pekerjaan yang layak. Tapi, yang membuat saya malu adalah saya melakukan
ini karena tak ada seorang pun yang mau memberi kesempatan di Spanyol.
Masih banyak Spaniards (orang Spanyol) seperti saya, khususnya di
London. Kami adalah wabah. Kami imigran," kata dia.
Semula, Serra berpikir dia layak mendapat pekerjaan yang lebih setelah upayanya bersekolah tinggi. "Tampaknya saya salah," tukasnya.
Kisah Serra menjadi salah satu tamparan bagi pemerintah Spanyol. Agustus lalu, tercatat angka pengangguran generasi muda usia di bawah 25 tahun Spanyol mencapai 56 persen. Jumlah orang Spanyol yang mencari pekerjaan ke luar negeri naik dua kali lipat sejak krisis melanda negara itu lima tahun lalu.
Ledakan kekesalan Serra di dunia maya itu menyebar di jaringan sosial dan memprovokasi ribuan solidaritas pekerja muda asal Spanyol, yang menyebut diri sebagai 'the lost generation' karena minimnya kesempatan di negara mereka.
Berdasarkan statistik resmi, hampir 60.000 orang Spanyol meninggalkan negara mereka untuk mencari pekerjaan, tahun lalu. Angka ini dua kali lipat dibandingkan data tahun 2007.
Inggris mencatat 70 ribu orang Spanyol masuk negara itu, tahun lalu. Kemungkinan, angka realnya lima kali lipat.
Semula, Serra berpikir dia layak mendapat pekerjaan yang lebih setelah upayanya bersekolah tinggi. "Tampaknya saya salah," tukasnya.
Kisah Serra menjadi salah satu tamparan bagi pemerintah Spanyol. Agustus lalu, tercatat angka pengangguran generasi muda usia di bawah 25 tahun Spanyol mencapai 56 persen. Jumlah orang Spanyol yang mencari pekerjaan ke luar negeri naik dua kali lipat sejak krisis melanda negara itu lima tahun lalu.
Ledakan kekesalan Serra di dunia maya itu menyebar di jaringan sosial dan memprovokasi ribuan solidaritas pekerja muda asal Spanyol, yang menyebut diri sebagai 'the lost generation' karena minimnya kesempatan di negara mereka.
Berdasarkan statistik resmi, hampir 60.000 orang Spanyol meninggalkan negara mereka untuk mencari pekerjaan, tahun lalu. Angka ini dua kali lipat dibandingkan data tahun 2007.
Inggris mencatat 70 ribu orang Spanyol masuk negara itu, tahun lalu. Kemungkinan, angka realnya lima kali lipat.
Serra pun menyerukan agar
politisi dan pejabat Spanyol segera mengambil tindakan, "Karena saya
adalah contoh dari apa yang dialami banyak pemuda Spanyol."
Dia menambahkan:
"Kadang-kadang, saya ingin memperlihatkan sertifikat saya ke muka
pelanggan yang merendahkan saya. Tampaknya, sertifikat saya itu tidak
sebanding dengan s*** (kotoran) yang saya bersihkan dari toilet."
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar