Pencakar langit yang dikenal dengan Gate of the Orient ini terletak di kota Suzhou. Berdiri setinggi 300 meter, pencakar langit ini diharapkan bisa mengangkat nama kota itu.
Gedung ini didesain oleh perusahaan arsitek asal Inggris, RMJM. Seperti namanya, Gate of the Orient, RJMM mengatakan bahwa menara setinggi 300 meter ini akan memberi reputasi baru bagi Suzhou sebagai salah satu kota global dunia.
Terdiri dari dua menara, gedung ini saling terhubung dengan bangunan lain pada bagian puncaknya. Perusahaan desain tersebut menambahkan bahwa bangunan ini merupakan ikon gerbang kota Suzhou yang akan mewakili posisi China di dunia internasional saat ini.
Namun, seperti yang sudah-sudah, tidak semua warga China antusias terhadap pembangunan gedung ini. Bahkan, sebuah surat kabar China, Shanghay Daily, mengejek gedung ini dengan membuat pernyataan "Apakah Itu lengkungan atau Hanya Sekadar Celana?".
Tak hanya itu. Ratusan pengguna mikro-blog Weibo malah lebih dulu mengejek bangunan ini lewat satu tulisannya; "Ini harusnya disebut Celana Timur, bukan Gerbang Timur!". Kritik lain malah lebih serius mengatakan bahwa dengan menyebut kata Gerbang Timur menunjukkan China telah bermain dengan desainer-desainer asing lewat ide-ide arsitektur menggelikan.
Memang, sejak dibangunnya gedung pencakar langit seperti Shanghai World Financial Centre
dan Beijing's 'Bird's Nest' Stadium, puluhan kota kecil di China juga berusaha untuk mencocokkan gaya hidup metropolis Shanghai dengan membangun banyak pencakar langit. Namun, bukan kekaguman, yang muncul malah lebih banyak olok-olok dan tertawaan tentang rencana ambisius tersebut. Di sisi lain, perlambatan ekonomi negara meninggalkan banyak bangunan ikonik kosong melompong selama bertahun-tahun tanpa penghuni.
Seperti pernah diberitakan, desain gedung People's Daily dibangun mirip alat kelamin pria. Alhasil, bangunan ini pun kemudian menjadi bahan olokan, cibiran, dan bahkan tertawaan masyarakat dunia. Gedung People's Daily hanya satu dari sekian banyak properti dengan bentuk unik.
Sumber
merdeka.com
0 komentar:
Posting Komentar