Urine atau air seni selama ini sudah sering dijadikan sebagai penanda
kondisi kesehatan seseorang. Perubahan dalam warna, bau dan konsistensi
urine dapat memberi petunjuk mengenai kondisi tubuh, termasuk dehidrasi
atau kurangnya asupan cairan.
Urinalisis atau analisis urine
adalah salah satu cara alami untuk mengetahui apa yang terjadi dalam
tubuh karena banyak zat-zat yang beredar dalam tubuh, termasuk bakteri,
ragi, kelebihan protein dan gula, dan akhirnya masuk ke dalam urine.
Ketika
urine berubah warna atau kepekatan, bisa jadi itu merupakan pertanda
Anda kurang asupan cairan. Hati-hati, jika asupan cairan tidak segera
diperbaiki, maka kondisi dehidrasi bisa berlanjut menjadi kondisi yang
lebih serius, termasuk membahayakan ginjal. Oleh sebab itu, saat sedang
buang air kecil, sebaiknya diperhatikan bagaimana warna dan kepekatan
urine Anda.
"Lihat dan amati warna urine, semakin gelap warnanya
maka status hidrasi Anda semakin kurang. Warna urine yang menunjukkan
cukupnya asupan cairan adalah sedikit kuning. Jadi jika warna urine Anda
sangat gelap, maka Anda butuh lebih banyak minum air," ujar Dr Stavros
A. Kavouras, FACSM, FECSS, dari Human Performance Laboratory, University
Arkansas, AS.
Hal tersebut ia sampaikan dalam acara konferensi
pers Inaugurasi IHWG: 'Tingkatkan Status Hidrasi Masyarakat Menuju
Indonesia yang Lebih Sehat', yang diselenggarakan di Gedung Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia, Jl Salemba Raya, Jakarta, Kamis
(10/10/2013).
Urine berwarna kuning karena adanya pigmen yang
disebut urochrome, sehingga warnanya bervariasi dari kuning pucat hingga
kuning pekat bergantung pada konsentrasi urine itu sendiri. Lantas
mengapa urine orang-orang yang dehidrasi berwarna lebih gelap dan pekat?
Tubuh
membutuhkan sejumlah tertentu asupan cairan agar dapat berfungsi dengan
baik, sehingga jika intake cairan kurang, maka tubuh akan menyimpan
cairan yang ada dan urine akan menjadi sangat terkonsentrasi. Ketika itu
terjadi, maka warna urine akan berubah menjadi lebih gelap.
"Oleh
sebab itu, saya sangat menganjurkan untuk tidak mengandalkan rasa haus
untuk minum. Sebab minum hanya pada saat haus tidak akan cukup
menggantikan kekurangan cairan yang Anda alami," tutur Dr Stavros.
sumber : detik.com
0 komentar:
Posting Komentar