MANILA, Seorang perempuan muda kaya asal
Filipina harus menghadapi penyelidikan dugaan menghindari pajak setelah
dia mengunggah foto kehidupan pribadinya ke internet.
Jeane Napoles, nama perempuan itu, mengunggah foto-foto kehidupan pribadinya di Amerika Serikat ke situs jejaring sosial. Dalam foto-foto itu, Jeane berpose dengan pakaian mahal buatan para perancang terkenal, sepatu mahal berhiaskan batu mulia, dan mobil-mobil sport yang supermahal.
Bahkan salah satu foto yang diunggah memperlihatkan Jeane berada di dalam bak mandi yang dipenuhi uang. Kontan saja, foto-foto ini mengundang kemarahan warga Filipina yang banyak hidup di bawah garis kemiskinan.
Tak hanya mengundang kemarahan warga, foto foya-foya Jeane itu juga mengundang perhatian Biro Pendapatan Negara, yang kini menyelidiki perempuan berusia 23 tahun itu dengan tuduhan penipuan pajak.
"Kami membaca koran. Kami juga mengikuti perkembangan di internet. Di sanalah kami mengetahui soal dia (Jeane)," kata Kepala Biro Pendapatan Negara Filipina, Kim Henares.
Jeane Napoles, seorang mahasiswa desain fashion, memiliki sebuah kondominium mewah di Ritz-Carlton, Los Angeles, berharga 1,3 juta dollar AS atau sekitar Rp 14,5 miliar.
Jeane juga masih memiliki properti di Filipina dengan nilai 339.000 dollar AS atau hampir Rp 4 miliar. Kini, menurut laporan stasiun televisi ABS-CBN, Jeane sedang berusaha menjual kondominiumnya di Los Angeles.
Menurut Kim Henares, Jeane tidak mendaftarkan pengembalian pajak di AS sejak 2008 meski dia terdaftar sebagai seorang wajib pajak.
"Kami selalu katakan, tak ada yang salah menjadi orang kaya, selama Anda membayar pajak dengan benar," kata Henares.
Selama dua tahun terakhir saja, lanjut Henares, Jeane belum membayar pajak sebesar 744.000 dollar AS atau sekitar Rp 8,6 miliar.
Tak hanya Jeane yang bermasalah dengan pajak, sang ibu, Janet Napoles, yang adalah seorang pengusaha, juga tengah diperiksa terkait tuduhan membantu seorang anggota parlemen menggelapkan uang negara sebesar 232 juta dollar AS.
Kim Henares membantah langkah lembaganya memeriksa pajak Jeane Napoles bermotif politik. Lembaganya, tandas Henares, hanya bertugas menegakkan hukum.
"Apakah ini salahnya atau salah ibunya, yang jelas seseorang akan masuk penjara," Henares menegaskan.
Jeane Napoles, nama perempuan itu, mengunggah foto-foto kehidupan pribadinya di Amerika Serikat ke situs jejaring sosial. Dalam foto-foto itu, Jeane berpose dengan pakaian mahal buatan para perancang terkenal, sepatu mahal berhiaskan batu mulia, dan mobil-mobil sport yang supermahal.
Bahkan salah satu foto yang diunggah memperlihatkan Jeane berada di dalam bak mandi yang dipenuhi uang. Kontan saja, foto-foto ini mengundang kemarahan warga Filipina yang banyak hidup di bawah garis kemiskinan.
Tak hanya mengundang kemarahan warga, foto foya-foya Jeane itu juga mengundang perhatian Biro Pendapatan Negara, yang kini menyelidiki perempuan berusia 23 tahun itu dengan tuduhan penipuan pajak.
"Kami membaca koran. Kami juga mengikuti perkembangan di internet. Di sanalah kami mengetahui soal dia (Jeane)," kata Kepala Biro Pendapatan Negara Filipina, Kim Henares.
Jeane Napoles, seorang mahasiswa desain fashion, memiliki sebuah kondominium mewah di Ritz-Carlton, Los Angeles, berharga 1,3 juta dollar AS atau sekitar Rp 14,5 miliar.
Jeane juga masih memiliki properti di Filipina dengan nilai 339.000 dollar AS atau hampir Rp 4 miliar. Kini, menurut laporan stasiun televisi ABS-CBN, Jeane sedang berusaha menjual kondominiumnya di Los Angeles.
Menurut Kim Henares, Jeane tidak mendaftarkan pengembalian pajak di AS sejak 2008 meski dia terdaftar sebagai seorang wajib pajak.
"Kami selalu katakan, tak ada yang salah menjadi orang kaya, selama Anda membayar pajak dengan benar," kata Henares.
Selama dua tahun terakhir saja, lanjut Henares, Jeane belum membayar pajak sebesar 744.000 dollar AS atau sekitar Rp 8,6 miliar.
Tak hanya Jeane yang bermasalah dengan pajak, sang ibu, Janet Napoles, yang adalah seorang pengusaha, juga tengah diperiksa terkait tuduhan membantu seorang anggota parlemen menggelapkan uang negara sebesar 232 juta dollar AS.
Kim Henares membantah langkah lembaganya memeriksa pajak Jeane Napoles bermotif politik. Lembaganya, tandas Henares, hanya bertugas menegakkan hukum.
"Apakah ini salahnya atau salah ibunya, yang jelas seseorang akan masuk penjara," Henares menegaskan.
Sumber :
Daily Mail
0 komentar:
Posting Komentar