Sabtu, 05 Oktober 2013

Hewan-hewan yang Pernah di Luncurkan ke Luar Angkasa

 kucing planet

Kucing

Kucing merupakan Hewan yang terlambat untuk di terbangkan ke luar Angkasa dibandingkan dengan hewan lain, yang pertama Perancis mengirim kucing ke luar angkasa pada tanggal 18 Oktober 1963.
Felix (atau Felicette ini) adalah nama kucing yang mendapatkan perjalanan ke luar angkasa, dan di ikuti seminggu kemudian kucing dengan nama dieja azab, kucing liar yang di tangkap untuk di terbangkan ke luar angkasa.
Pemerintah Irang berencana menerbangkan kucing persia ke angkasa dalam beberapa bulan kedepan di tahun 2014.

Anjing



Uni Soviet paling sering meluncurkan serangkaian anjing ke luar angkasa, Anjing anjing yang di luncurkan merupakan anjing liar, Hal ini di pilih karena anjing liar mudah untuk di latih, dan biasanya anjing liar punya mental dan lebih kuat dibandingkan anjing rumahan.
Kebanyakan anjing yang di luncurkan jenis betina,Anjing ruang yang paling terkenal adalah Laika, yang tersesat ditemukan di jalan-jalan Moskow.
Dan laika adalah hewan pertama yang dikirim ke luar angkasa dengan misi bunuh diri.

Laba-Laba



Hewan ini adalah mahluk yang suka dibenci dan ditakuti di Bumi, pada tahun 2011, 2 laba-laba bernama Gladys dan Esmeralda di luncurkan ke luar angkasa.
Laba-laba bernama Nefirtiti juga pernah di luncurkan 2011, dan laba-laba ini tidak membuat jaring, hal ini mungkin di sebabkan karena gravitasi nol sehingga ada efek dalam teknik berburunya.

Water Bears (Beruang Air)



Beruang air adalah mahluk paling sulit dimengerti, mereka mampu untuk membuat kondisi mereka berubah. Menyerupai mikroskopis, ulat kembung namun beruang air lebih bisa di andalkan dibandingkan yang lain.
Beruang air ketika dihadapkan dengan keadaan yang sulit dengan kondisi dimana mereka hidup, mereka memasuki fungsi biologis yang hampir seluruhnya dapat menutup apa yang di butuhkan buat dirinya, hal ini memungkinkan untuk hidup bertahun-tahun tanpa makan atau minum.
Tahun 2007 sekitar 3.000 mahluk ini di terbangkan ke angkasa dan terbukti mampu bertahan.

Nematodes (Cacing Gelang)



Cacing gelang adalah parasit, Parasit ini mendapingi Misi Apollo 16 ke bulan. Pada tahun 2003, pesawat ulang-alik Columbia hancur ketika masuk kembali ke atmosfer bumi. Ketujuh astronot kapal tewas.
Di Serpihan ledakan di temukan sebuah loker yang berisi percobaan, yang isinya adalah Cacing gelang, Parasit ini bisa menempuh rintangan, yang ekstrim.
Parasit inimengalami beberapa efek yang sama seperti manusia ketika bepergian di ruang angkasa, termasuk kerusakan otot dan gejala diabetes.

Hewan Amfibi



Amfibi, seperti katak, kodok, kadal air dan, telah digunakan oleh para ilmuwan untuk waktu yang lama untuk mengukur kesehatan lingkungan.
Para ilmuwan tertarik pada bagaimana lingkungan ruang dapat mempengaruhi kemampuan kadal untuk regenerasi.

Monyet



Beberapa spesies monyet telah dikirim ke ruang angkasa, termasuk monyet tupai, kera, dan monyet rhesus. Terkenal karena kontribusi mereka untuk penelitian medis, rhesus sangat cerdas dan menerima kehormatan menjadi primata pertama yang pernah di kloning.

Simpanse



Sebagai hewan yang mirip dengan manusia, kontribusi simpanse ke program luar angkasa telah terbukti sangat berharga. Simpanse pertama di luar angkasa adalah Ham, Simpase liar tertangkap di Kamerun pada tahun 1959. Ia dididik dengan cara brutal di Holloman Air Force Base melalui sistem penguatan positif dan negatif. Jika Ham melakukan apa yang pelatih inginkan nya, ia diberi pelet pisang. Jika dia membangkang perintah, ia menerima sengatan listrik ringan.

Ikan



Pada 2012, Jepang HTV-3 kapal pasokan merapat dengan Stasiun Antariksa Internasional. Mereka memiliki sebuah akuarium yang dipenuhi ikan yang disebut “medaka”. Mereka melakukan berbagai percobaan pada ikan, yang ideal untuk tujuan ini karena kebiasaan berkembang biak cepat dan kulit transparan. Hal ini memungkinkan para peneliti untuk mengamati organ mereka dengan mudah. Seperti hewan lain, mereka diperiksa untuk degradasi tulang dan atrofi otot. Meskipun mereka berada di dalam air, ikan juga mengalami gayaberat mikro dan berperilaku aneh di dalamnya, berenang berputar bukan garis lurus.

Hewan Pengerat



Tikus memiliki sejarah panjang dalam ruang angkasa: Tikus, hamster, dan marmut semuanya telah dikirim selama bertahun-tahun. Beberapa percobaan telah dilakukan dengan tikus di ruang angkasa. Pada tahun 2001, insinyur biomedis Ted Bateman, bekerja sama dengan NASA dan perusahaan bioteknologi Amgen, menggunakan tikus untuk menguji protein yang disebut osteoprotegerin.

Mereka percaya protein mungkin berguna dalam menghentikan kehilangan tulang terkait dengan penuaan, dan karena ruang angkasa mempercepat proses penuaan, ruang angkasa adalah lingkungan yang sempurna untuk melakukan penelitian.
Benar saja, protein bekerja, dan percobaan berikutnya dapat pergi jauh ke arah mencegah penyakit tulang seperti osteoporosis di masa depan.








Sumber

0 komentar:

Posting Komentar

lazada indonesia