Rabu, 02 Oktober 2013

Perlihatkan Bahu dan Lutut Dianggap Tak Sopan di Dubai


Kartu-kartu teguran yang meminta para pengunjung sebuah pusat perbelanjaan di Dubai untuk menutup tubuh mereka telah dicap "tidak adil" dan "memalukan" oleh para wisatawan dan ekspatriat.

Dalam penertiban terbaru terhadap orang-orang yang melanggar aturan berpakaian yang ketat di Uni Emirat Arab, para petugas keamanan di Dubai Marina Mall membagikan kartu untuk pria dan wanita yang dianggap berpakaian tidak pantas. Kartu warna biru itu memberitahu para pelanggan untuk memakai "pakaian yang sopan" yang menutupi bahu dan lutut. Pesan di kartu-kartu juga menjelaskan seperti apa pakaian yang dianggap bisa diterima dan seperti apa yang tidak.

Meskipun tanda-tanda yang meminta pengunjung menaati aturan berpakaian telah dipasang di pintu masuk mal, para staf mengatakan, aturan itu tidak dibaca atau orang-orang dengan sengaja mengabaikannya. Seorang karyawan, yang meminta tidak disebutkan namanya, mengatakan, "Kami memasang banyak poster, tetapi orang-orang mengabaikannya. Ini (bagi kartu) satu-satunya cara untuk memberitahu orang-orang secara langsung."

Menurut harian The National, puluhan wanita di mal itu pada Senin lalu melanggar aturan tersebut dengan memamerkan bahu dan lutut mereka.

Walau Laura Gates, dari Inggris, mengenakan gaun yang bahunya terbuka, ia tidak diberi kartu teguran itu. Dia mengatakan, "Saya tidak berpikir saya melanggar aturan. Saya tidak mengenakan pakaian pantai, mungkin itu sebabnya mereka tidak mengatakan tidak apa-apa."

Seorang pengunjung dari Australia, yang meminta hanya disebut sebagai Christiana, mengatakan, dia berpikir aturan tidak adil karena hanya menyasar wanita. "Saya melihat para pria berjalan-jalan dengan celana pendek sepanjang waktu, tetapi wanita tidak boleh melakukan hal yang sama. Itu tidak adil," kata dia.

Lucia di Domenico, dari Amerika Serikat, yakin akan memalukan jika diberitahu langsung bahwa mereka berpakaian tidak pantas. "Saya akan sangat malu jika mereka mengatakan itu. Saya tidak akan kembali ke mal itu jika mereka memperlakukan orang seperti itu."

Seorang karyawan lain di mal itu, yang menolak disebutkan namanya, mengatakan, aturan tersebut diterapkan hanya untuk pelanggaran yang paling mencolok. "Kami hanya memberikan kartu kepada orang-orang yang benar-benar cara berpakaiannya tidak dapat diterima. Ini aturan Dubai, bukan hanya aturan mal."

Emaar, yang mengoperasikan Dubai Marina Mall dan Dubai Mall, menolak berkomentar.

Tahun lalu Emirat Asma Al Muhairi dan Hanan Al Rayes meluncurkan akun Twitter @UAEDressCode, yang secara teratur mem-posting tentang isu-isu berpakaian di tempat umum, dan sekarang memiliki 4.600 pengikut.

Penasihat budaya dan kolumnis The National, Ali Al Saloom, mengatakan, masalahnya adalah kurangnya penjelasan mengenai apa yang merupakan pakaian yang "sopan". "Selalu merupakan wilayah abu-abu tentang bagaimana menilai, tentang apa yang pantas dan apa yang tidak pantas. Kami tetap berharap bahwa orang-orang akan memahami bahwa ketika Anda memperlihatkan banyak kulit, seperti rok pendek atau menunjukkan bahu atau dada, ini pasti dianggap tidak sopan. Ini berlaku untuk semua orang, termasuk pria," kata Saloom. 







Sumber
Daily Mail

0 komentar:

Posting Komentar

lazada indonesia