Mike Spencer Bown, pria asal Kanada traveling keliling dunia selama 23
tahun. Bayangkan, dia pernah ke kampung halaman Saddam Hussein di Irak
hingga mengunjungi Antartika. Total, dia telah berkunjung ke lebih 190
negara!
Dilansir dari Calgary Sun, Senin (7/10/2013). Mike Spancer Bown adalah seorang pria berusia 44 tahun asal Calgary, Kanada. Lebih dari dua dekade lalu, Bown bermimpi untuk bisa traveling keliling dunia dan kini mimpinya pun terwujud sudah.
Dilansir dari Calgary Sun, Senin (7/10/2013). Mike Spancer Bown adalah seorang pria berusia 44 tahun asal Calgary, Kanada. Lebih dari dua dekade lalu, Bown bermimpi untuk bisa traveling keliling dunia dan kini mimpinya pun terwujud sudah.
Bown pun mendapat
penghargaan dari Guinness di Irlandia sebagai orang yang paling banyak
melakukan traveling dalam sejarah manusia. Total, Bown melakukan
traveling ke lebih dari 190 negara di dunia. Wow!
Kisah perjalanan Bown selama 23 tahun mencuri perhatian media internasional, seperti Guardian, BBC World, dan Time. Di tahun 2010, dia terbang ke Mogadishu, Somalia yang terkenal dengan negara konflik dan sangat tidak ramah terhadap turis.
"Kami tidak pernah melihat orang seperti ini (Bown-red). Dia menjadi orang pertama yang datang ke Mogadishu hanya untuk traveling," ujar petugas imigrasi di Mogadishu, Omar Mohamed.
Kisah perjalanan Bown selama 23 tahun mencuri perhatian media internasional, seperti Guardian, BBC World, dan Time. Di tahun 2010, dia terbang ke Mogadishu, Somalia yang terkenal dengan negara konflik dan sangat tidak ramah terhadap turis.
"Kami tidak pernah melihat orang seperti ini (Bown-red). Dia menjadi orang pertama yang datang ke Mogadishu hanya untuk traveling," ujar petugas imigrasi di Mogadishu, Omar Mohamed.
Tak
hanya itu saja, Bown masih punya banyak pengalaman ekstrem. Dia pernah
naik transportasi lokal milik Taliban ke Afghanistan dan Irak. Dirinya
pun sempat mampir ke kampung halaman Saddam Husein.
"Rakyat Irak adalah orang-orang yang murah hati dam memiliki budaya kuno yang menarik," tutur Bown.
"Rakyat Irak adalah orang-orang yang murah hati dam memiliki budaya kuno yang menarik," tutur Bown.
Potret Machu Picchu dari Mike Spencer Bown (Mike Spencer Bown/Facebook) |
Cerita
Bown saat ke Afrika juga menarik untuk disimak. Dia pernah bertemu dan
tinggal bersama suku Mbuti di negara Kongo. Dia berburu kijang dengan
tombak dan tidur di dalam rumah asli suku Mbuti yang seperti gubuk
jerami. Masih di Afrika, dia pernah bertemu gorilla liar di Rwanda,
bertemu dengan dukun-dukun sakti di Mali, dan berlari menghindari amukan
gajah di Gabon.
Bown juga sempat melancong ke Antartika dan dia berkunjung ke makam paus biru di South Georgia Island. Dia pun pernah ke Bangladesh dan mendayung perahu melintasi sungai yang jadi sarang harimau di hutan mangrove Sunderbans. Yang unik, Bown juga pernah tidur di hotel garam yang ada di Andes.
Asyiknya, Bown selalu merayakan ulang tahunnya di tiap benua, termasuk Antartika. Kini, dia berujar bahwa dirinya telah lelah dan ingin istirahat pulang ke rumahnya di Calgary. Kalau dijabarkan, mungkin cerita Bown keliling dunia selama 23 tahun tak akan ada habisnya.
"Orang-orang di seluruh dunia pada dasarnya baik dari apapun ras atau suku mereka berasal," ujar Bown.
Bown juga sempat melancong ke Antartika dan dia berkunjung ke makam paus biru di South Georgia Island. Dia pun pernah ke Bangladesh dan mendayung perahu melintasi sungai yang jadi sarang harimau di hutan mangrove Sunderbans. Yang unik, Bown juga pernah tidur di hotel garam yang ada di Andes.
Asyiknya, Bown selalu merayakan ulang tahunnya di tiap benua, termasuk Antartika. Kini, dia berujar bahwa dirinya telah lelah dan ingin istirahat pulang ke rumahnya di Calgary. Kalau dijabarkan, mungkin cerita Bown keliling dunia selama 23 tahun tak akan ada habisnya.
"Orang-orang di seluruh dunia pada dasarnya baik dari apapun ras atau suku mereka berasal," ujar Bown.
Sumber
http://travel.detik.com
0 komentar:
Posting Komentar