Penemuan bangkai kapal selam U-Boat di perairan Kepulauan Karimun
Jawa menguatkan dugaan bahwa Laut Jawa pernah menjadi ajang perang kapal
selam.
Armada kapal selam Belanda, sekutu, dan Jerman adu torpedo untuk
saling menenggelamkan kapal. Namun, di mana sebenarnya lokasi bangkai
kapal selam tersebut?
Ketua Tim Peneliti bangkai kapal selam, Bambang Budi Utomo, enggan
berkomentar banyak soal lokasi penemuan kapal selam ini. Ia hanya
mengatakan, lokasi penemuan ada di Laut Jawa, di sekitar Kepulauan
Karimun Jawa. "Dari Karimun kami masih harus berlayar lagi sekitar 10
jam," kata Bambang pada Republika.
Apakah bangkai kapal selam itu terlihat dari permukaan laut? Bambang
menjawab tidak. Dalam cuaca cerah dan air laut tenang pun, bangkai kapal
tidak terlihat dari permukaan.
Arkeolog yang juga sempat menyelam ke dalam bangkai U-Boat, Shinatria
Adhityatama, menambahkan lokasi tepatnya bangkai kapal masih
dirahasiakan untuk menjaga agar tidak ada tangan-tangan jahil yang
datang.
Selain itu, merahasiakan lokasi juga untuk menjaga tidak ada penyelam
amatir yang bisa merusak keberadaan situs arkeologi. Atau bahkan
penyelam tersebut malah terjebak di dalam bangkai kapal.
Arkeolog yang juga anggota tim penelitian Priyatno Hadi menegaskan,
tidak ada tanda-tanda kapal tenggelam di titik lokasi. Yang ada hanya
tanda alam, berupa banyak burung camar di sekitar titik.
Mengapa burung camar? Itu karena bangkai U-Boat sudah menjadi tempat
bermukim berbagai macam satwa laut. Burung camar dengan mudah berburu
ikan di situ.
Hal ini, diperkuat oleh pantauan Shinatria saat menyelam. "Itu
sepertinya memang lokasi nelayan untuk mengambil ikan. Di dasar laut
banyak sekali ditemukan bekas-bekas bom ikan," kata Shinat.
Tim peneliti juga mengatakan lokasi bangkai kapal harus dijaga untuk
tetap bersih dari gangguan. Gangguan pada lokasi penelitian bisa
berdampak pada hasil penelitian itu sendiri.
Sumber
Republika
0 komentar:
Posting Komentar