Jumat, 22 November 2013

Lokasi Bangkai Kapal Nazi di Laut Jawa Masih Rahasia

Lubang Torpedo U-Boat. Tim Peneliti Pusat Arkeologi Nasional berhasil menemukan bangkai kapal selam U-Boat milik Nazi Jerman. Bangkai kapal selam yang berasal dari Perang Dunia II ini terletak di sekitar kawasan perairan Kepulauan Karimun Jawa, Jawa Tengah

Penemuan bangkai kapal selam U-Boat di perairan Kepulauan Karimun Jawa menguatkan dugaan bahwa Laut Jawa pernah menjadi ajang perang kapal selam.
Armada kapal selam Belanda, sekutu, dan Jerman adu torpedo untuk saling menenggelamkan kapal. Namun, di mana sebenarnya lokasi bangkai kapal selam tersebut?
Ketua Tim Peneliti bangkai kapal selam, Bambang Budi Utomo, enggan berkomentar banyak soal lokasi penemuan kapal selam ini. Ia hanya mengatakan, lokasi penemuan ada di Laut Jawa, di sekitar Kepulauan Karimun Jawa. "Dari Karimun kami masih harus berlayar lagi sekitar 10 jam," kata Bambang pada Republika.
Apakah bangkai kapal selam itu terlihat dari permukaan laut? Bambang menjawab tidak. Dalam cuaca cerah dan air laut tenang pun, bangkai kapal tidak terlihat dari permukaan.
Arkeolog yang juga sempat menyelam ke dalam bangkai U-Boat, Shinatria Adhityatama, menambahkan lokasi tepatnya bangkai kapal masih dirahasiakan untuk menjaga agar tidak ada tangan-tangan jahil yang datang.
Selain itu, merahasiakan lokasi juga untuk menjaga tidak ada penyelam amatir yang bisa merusak keberadaan situs arkeologi. Atau bahkan penyelam tersebut malah terjebak di dalam bangkai kapal.
Arkeolog yang juga anggota tim penelitian Priyatno Hadi menegaskan, tidak ada tanda-tanda kapal tenggelam di titik lokasi. Yang ada hanya tanda alam, berupa banyak burung camar di sekitar titik.
Mengapa burung camar? Itu karena bangkai U-Boat sudah menjadi tempat bermukim berbagai macam satwa laut. Burung camar dengan mudah berburu ikan di situ.
Hal ini, diperkuat oleh pantauan Shinatria saat menyelam. "Itu sepertinya memang lokasi nelayan untuk mengambil ikan. Di dasar laut banyak sekali ditemukan bekas-bekas bom ikan," kata Shinat.
Tim peneliti juga mengatakan lokasi bangkai kapal harus dijaga untuk tetap bersih dari gangguan. Gangguan pada lokasi penelitian bisa berdampak pada hasil penelitian itu sendiri.
 
 
Sumber
Republika

0 komentar:

Posting Komentar

lazada indonesia