Kalo dulu kita mengenal istilah Alay, jablay, kimcil, ciblek dan
mungkin masih banyak lagi untuk menyebut ABG yang bisa dikencani, kini
dijakarta anda istilah baru yang sering disebut dengan cabe-cabean.
Arti istilah Cabe-cabean sendiri adalah seorang gadis belia yang
umurnya masih berada di tingkat SMP ataupun SMA. Gadis-gadis dengan
perawakan seksi itu identik dengan keluyuran malam hari, dunia balap
liar dan tempat hiburan malam.
Sayangnya, istilah ini tidak merujuk pada sifat positif. Cabe-cabean
lebih berkesan pada makna negatif. Kehidupan seks bebas, mabuk-mabukan,
bahkan cewek bayaran, melekat pada istilah gadis yang dijuluki
cabe-cabean.
Para gadis yang dijuluki cabe-cabean ini biasanya selalu mengenakan
baju seksi meskipun cuaca dingin di malam hari. Celana pendek seksi juga
seolah menjadi pakaian wajib, biasanya batang rokok selalu menemani
para ‘cabe-cabean’ melewati malam hari hingga matahari terbit.
dengan adanya fenomena cabe-cabean mestinya harus menjadi fokus
perhatian dari pemerintah terutama Pemprov DKI Jakarta. Belum tegasnya
peraturan jam belajar bagi para pelajar, membuat fenomena ini menjadi
luas. Jika tidak diseriusi, masalah ini bisa saja menghacurkan kehidupan
bangsa dan Agama.
Seperti dilansir dari Detik, Istilah Cabe-cabean sudah
memiliki tautan yang kuat dengan para pembalap liar di Kembangan,
Jakarta Barat, sebagai barang taruhan. “Taruhannya cewek-cewek
cabe-cabean gitu, yang kalah nyiapin cewek untuk yang menang,” ujar Anto
yang biasa menonton balap liar di Jalan Taman Aries, Barat, 30 November
2013.
Hal itu juga diamini oleh anggota Kepolisian Sektor Kembangan yang
suka berpatroli mencegah ajang balap liar. Dia juga tidak menampik bahwa
selain uang, wanita juga menjadi taruhan para remaja yang kerap
melakukan aksi balap liar di jalan.
“Iya memang ada (taruhannya) wanita, cewek cabe-cabean gitu,” ujar
seorang anggota Polsek Kembangan yang enggan disebutkan namanya kepada
detikcom.
Tentunya gadis-gadis yang masih mempunyai masa depan panjang ini
harusnya duduk mengemban ilmu, bukannya harus dekat dengan dunia alkohol
ataupun pergaulan bebas.
Harus ada sinergi antara orang tua, pendidik, dan pemerintah untuk
memberantas fenomena cabe cabean ini, karena nasib bangsa ada pada
tangan mereka.
Sumber
aktualpost.com
0 komentar:
Posting Komentar